Home » , , , , » Riset Penelitian Nyamuk Aedes aegypti menggigit Dengan Sinyal Tertentu

Riset Penelitian Nyamuk Aedes aegypti menggigit Dengan Sinyal Tertentu

Ditulis Oleh Trader Miskin Pada Tuesday, March 11, 2014 | 12:23 AM

Nyamuk Aedes Aegypti dan perilakunya
Aedes Aegypti

Hewan yang satu ini kecil bentuknya namun sangat mengancam kesehatan manusia, pemerintah RI melalui Departemen Kesehatan telah mencanangkan program 3 M yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita melaksanakan program ini, karena penyakit demam berdarah ini merupakan permasalahan serius dan komplek. Kita pun bisa menambahkan program 3 M diatas dengan 1 M lagi yaitu Mempelajari karakteristik nyamuk Aedes Aegypti ini.

Beberapa minggu terakhir, para peneliti dari Universitas Rockfeller New York AS, melaporkan hasil riset mereka tentang karakteristik nyamuk jenis Aedes Aegypti. Dalam harian newswire.rockefeller.edu mereka menerangkan bahwa hewan kecil ini hanya menyerang manusia dengan sinyal tertentu dan nyamuk memiliki kepandaian dalam memilih korban.

Para peneliti ini melakukan riset dengan cara memberikan isyarat sensorik yang memberikan daya tarik terhadap manusia yaitu Karbon dioksida, Panas, dan Bau-bauan. Ternyata, 2 dari 3 isyarat inilah yang membuat nyamuk menyerang manusia.

Tim peneliti Universitas Rockfeller dari Leslie Vosshall’s Laboratory of Neurogenetics and Behavior menjelaskan bagaimana mendapatkan hasil riset dari hewan ini, ternyata mereka menggunakan teknik editing genome pada percobaan nyamuk Aedes aegypti, yang menyebabkan penyakit demam kuning, namun ternyata Mutan itu hilang gen tertentu , yang dikenal sebagai gr3 , yang merupakan kode untuk reseptor karbon dioksida. Tanpa gr3 , nyamuk tidak dapat mendeteksi gas walhasil nyamuk tidak menyerang.

Riset yang dipimpin oleh postdoc Conor McMeniman ini telah lama memperhatikan nyamuk di ruangan khusus dimana nyamuk-nyamuk ini di uji. Para peneliti pertama kali melihat perilaku nyamuk dalam sebuah kotak transparan dan terdapat sebuah piring yang dipanaskan hingga suhunya sama dengan suhu kulit manusia . Ternyata nyamuk tidak tertarik dengan kehangatan kecuali terdapat karbon dioksida didalamnya. Mereka pun melakukan percobaan satu dengan lainnya dengan menggunakan senyawa kimia yang dihasilkan manusia tanpa karbondioksida, namun hasilnya tetap sama, nyamuk bahkan tidak menghampiri piring tersebut. Maka dapat disimpulkan disini bahwa nyamuk hanya menghampiri manusia karena karbondioksida, suhu tubuh, dan bau-bauan.

Motivasi yang luhur dari para peneliti ini dalam mempelajari perilaku nyamuk tiada lain untuk memberikan informasi solusi kesehatan yang tepat untuk mendesain senyawa kimia yang dibutuhkan untuk membasmi nyamuk yang kemudian sangat diharapkan dapat mengurangi korban dari penyakit yang diakibatkan oleh gigitannya seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya.

Mereka juga menjelaskan sesuatu yang penting bagi kita semua tentang sebuah pertanyaan'; "kenapa nyamuk membutuhkan darah manusia?" jawaban dari mereka adalah;
"karena darah berperan penting untuk memproduksi telur yang subur".

Penulis berharap semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan oleh hewan kecil ini.

Bila terdapat kesalahan dalam informasi ini, sudah mutlak kesalahan penulis, namun apabila terdapat kebenaran dari isi artikel ini sudah mutlak datang dari Yang Maha Kuasa. Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan bagi mereka yang telah bekerja keras untuk kesehatan dunia.

Sumber artikel:  ewswire.rockefeller.edu
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Papaya | Sains Teknologi | Back To Nature
Copyright © 2014. Menambah Wawasan Sains Kesehatan Dan Lingkungan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger