Home » , , , , , , » Gen Kanker Payudara Berpengaruh Penting Pada Perkembangan Otak

Gen Kanker Payudara Berpengaruh Penting Pada Perkembangan Otak

Ditulis Oleh Trader Miskin Pada Wednesday, March 19, 2014 | 7:32 PM

Gen Kanker Payudara Berpengaruh Penting Pada Perkembangan Otak
struktur kompleks BRCA 1

Tiada yang sempurna di dunia ini, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, dibalik kekurangan ada keistimewaan, Tim riset ini secara nyata menjelaskan pentingnya peranan Gen BRCA 1, yang diduga sebagai salah satu biang penyakit kanker payudara pada wanita, namun ternyata mempunyai peranan penting pada proses evolusi otak manusia.

Gen Breast cancer susceptibility gene 1 (BRCA 1) dikenal karena peranannya dalam menekan pertumbuhan tumor payudara dan ovarium, diperlukan dalam perkembangan otak manusia. Sebuah riset yang muncul pada Prosiding The National Academy of Sciences dikembangkangkan oleh Ider Verma dan rekan-rekannya dari the Salk Institute for Biological Studies in La Jolla, California AS. Para ilmuwan ini menjelaskan bahwa BRCA 1 ini memiliki peranan penting dalam evolusi otak manusia. Hal ini di ungkapkan pada situs medicalxpress dengan melakukan penelitian pada seekor tikus yang tidak memiliki gen BRCA 1 pada sel induk sarafnya.

Gen BRCA 1 berperan memperbaiki kerusakan DNA saat proses pembagian atau pembelahan sel. Seorang wanita dengan gen ini, cenderung memiliki resiko tinggi terserang penyakit kanker payudara dan ovarium. Gen BRCA 1 ini terdapat didalam neuroepithelium embrio yaitu sel-sel pembentuk sistem saraf pada embrio. Tim riset ini membuat sebuah hipotesis bahwa tingginya aktivitas BRCA 1 dalam sel saraf pusat menandakan peranannya yang penting bagi perkembangan otak, sedangkan embrionik dan sel saraf pusat pada wanita dewasa sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan radiasi ion. Tim riset menyatakan bahwa gen BRCA 1 inilah yang membantu kerusakan ini.

Untuk menguji hippotesa mereka, tim riset membuat sebuah strain pada embrio seekor tikus yang dimodifikasi secara genetik (tanpa memiliki Gen BRCA 1), setelah tikus tersebut lahir, terbukti tikus ini mempunyai masalah pada koordinasi otot dan menjadi sangat gelisah ketika terpisah dari induknya. Kemudian tim riset memeriksa struktur otak tikus tersebut, mereka menemukan kecacatan pada neokorteks. hipokampus dan cerebellum yang merupakan struktur otak keterlibatannya dalam kognisi serta prosesi motorik. Hal ini sangat tidak normal sebab otak menjadi lebih kecil dari ukuran normalnya.

Selain itu, tim riset juga menemukan bahwa BRCA 1 dapat mencegah Protein ATM kinase dari penghancuran sel pembagi. ATM Kinase menghancurkan sel-sel dengan Double Strand DNA kecuali BRCA 1 yang cenderung menekan aktivitasnya. Hal ini menjelaskan mengapa otak tikus tersebut mengalami tingkat kecacatan yang tinggi akibat dari kematian sel-sel. Ketika itu tim riset kemudian membuat strain yang lain pada tikus tanpa BRCA 1 dan protein ATM kinase, mereka menemukan tikus ini tidak memiliki kontrol pada tubuhnya sama sekali. Maka dari itu Verma dan tim risetnya menyatakan BRCA 1 terlibat dalam evolusi ukuran manusia. Manusia dengan microcephaly primer menderita mutasi dari gen MCPH1, yang mengatur BRCA 1, cenderung memiliki ukuran otak yang sama dengan otak simpanse.





sumber:medicalxpress
credit image:wikipedia
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Papaya | Sains Teknologi | Back To Nature
Copyright © 2014. Menambah Wawasan Sains Kesehatan Dan Lingkungan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger